DASAR PENGUAT OPERASIONAL
Makalah Elektronika Lanjutan
DASAR PENGUAT
OPERASIONAL
Disusun
Oleh
Kelompok : 05
Ayu Rismayanti (251324522)
Santi Lestari (140204170)
Yudi Fernanda (150204049)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penguat operasional
(operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis
penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang
memiliki faktor penguatan sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
Penguat diferensial merupakan suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat
sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya.
Penguat operasional
pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan
yang paling banyak digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional dalam
bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik
penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di
dalamnya.
Penguat operasional
adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna..Contoh
penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana
sepertipenjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga
dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan
distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi.
Selain itu aplikasi
pemakaian op-amp juga meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan dc,
tapis aktif, penyearah presisi, pengubah analog digital dan pengubah digital ke
analog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, kendali
otomatik, computer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain.
Dikatakan penguat
operasional serba guna sebab, pada penggunaan penguat operasional untuk operasi
matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan
listrik.Penggunaan aplikatif dari operational amplifier dapat dilihat pada
komparatorr dan isolator distorsi rendah.Karena pentingnya penggunaan dari
penguat operasional ini, maka pada makalah ini akan di
bahas tentang penguat operasional.
B.Rumusan Masalah
- Pengertian penguat operasional?
- Bagaimana Karakteristik Op-amp?
- bagaimana
Aplikasi dan Rangkaian Dasar Op-amp?
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui
sifat dasar dari penguat operasional.
2.Untuk
mengetahui karakteristik dari penguat operasional.
3.Untuk mengetahhui
fungsi atau aplikasi penguat operasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
Penguat diferensial
adalah suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat sinyal yang mempunyai dua masukkan
dan satu keluaran.Sebuah Op amp biasanya berupa IC (Integrated
Circuit). Pengemasan Op amp dalam IC bermacam-macam, ada yang berisi satu op
amp (contoh : 741), dua op amp (4558, LF356), empat op amp (contoh = LM324,
TL084), dll.
Penguat Operasional
atau disingkat Op-amp adalah merupakan sutu penguat differensial berperolehan
sangat tinggi yang terkopel DC langsung yang dilengkapi dengan umpan.Oleh
karena itu, penguat operasional lebih banyak digunakan dengan loop tertutup
daripada dalam lingkar terbuka.
Pada
mulanya op-amp digunakan untuk rangkaian perhitungan analog, rangkaian
pengaturan dan instrumentasi. Fungsi utamanya adalah untuk melakukan operasi linier
matematika (tegangan dan arus), integrasi dan penguatan. Kini op-amp dapat dijumpai di mana saja, dálam
berbagai bidang: reproduksi suara, sistem komunikasi, sistem pengolahan
digital, elektronik komersial, dan, aneka macam perangkat hobyist.
Dalam konfigurasinya kita akan menemukan op-amp dengan masukan dan keluaran tunggal, masukan dan keluaran diferensial, atau masukan diferensial dan keluaran tunggal. Konfigurasi terakhir ini banyak digunakan dalam industri elektronika.
Dalam konfigurasinya kita akan menemukan op-amp dengan masukan dan keluaran tunggal, masukan dan keluaran diferensial, atau masukan diferensial dan keluaran tunggal. Konfigurasi terakhir ini banyak digunakan dalam industri elektronika.
Sifat-sifat dari
sebuah penguat operasional ideal adalah ;
· Resistansi
masukan Ri = ¥.
· Resistansi
keluaran R0 = 0.
· Perolehan
Tegangan Av = - ¥.
· Lebar
pita = ¥.
· V0
= 0 kalau V1 = V2 tidak tergantung pada besarnya V1.
· Karakteristiknya
tidak tergantung temperatur / suhu.
Keuntungan dari
pemakaian penguat operasional ini adalah karakteristiknya yang mendekati ideal
sehingga dalam merancang rangkaian yang menggunakan penguat ini lebih mudah dan
juga kareana penguat ini bekerja pada tingkatan yang cukup dekat dengan
karakteristik kerjanya secara teoritis.Dari sudut sinyal sebuah penguat
operasional mempunyai tiga terminal, yaitu dua terminal masukan dan satu
terminal keluaran.
Karakteristik utama
sebuah penguat operasional yang ideal adalah:
a.
Impedansi masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan tidak menarik
arus masukan, artinya tidak ada arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 (I1
= I2 = 0).
b.Impedansi
keluaran sama dengan nol. Terminal 3 merupakan keluaran penguat operasional,
idealnya diharapkan bertindak sebagai terminal keluaran sebuah sumber sumber
tegangan ideal. Tegangan antara terminal 3 dengan ground akan selalu sama
dengan A, dimana A adalah faktor penguatan sebuah penguat operasional.
c.Penguatan loop
terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada loop terbuka (tidak ada umpan
balik dari keluaran ke masukan), maka sebuah penguat opersaional ideal
mempunyai gain (penguatan) yang besarnya tak terhingga.
C.
Aplikasi dan Rangkaian Dasar Op-amp
Fungsi atau aplikasi
rangkaian Op-amp yaitu:
Ø Penguat Membalik
(inverting)
Penguat membalik
adalah penggunanan op- amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya
berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input.Pada penguat ini dimana, masukannya
melalui input membalik pada penguat operasional, dan keluarannya berlawanan
fasa dengan masukan.
Ø Penguat tidak
Membalik (Non Inverting)
Penguat non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya
perbedaannyaadalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan noninverting.
Hasil tegangan output noninverting lebih dari satu dan selalu positif. Penguat
ini dimana, masukannya melalui input tak membalik (non inverting) pada penguat
operasional dan keluarannya sefasa dengan masukan.
Ø Penguat Integrator
Penguat Integrator berfungsi
mengintegralkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan integrator
juga sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter).
Ø Penguat Diferensiator
Differensiator
berfungsi mendiferensialkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan
diferensiator juga sebagai tapis lulus atas (High Pass Filter).
Penguat diferensial
tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar Junction Transistor) yang identik /
sama persis sebagai penguat. Pada penguat diferensial terdapat dua sinyal
masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua masukan
identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1 = IB2
sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan VC2)
harganya sama sehingga Vod = 0.
Apabila terdapat
perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga IC1 berbeda dengan
IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar penguatan
Transistor.
Untuk memperbesar
penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial (cascade).Keluaran
penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat diferensial tingkatan
berikutnya.Dengan begitu besar penguatan total (Ad) adalah hasil kali antara
penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan penguatan penguat diferensial
kedua (Vd2).
Dalam penerapannya,
penguat diferensial lebih disukai apabila hanya memiliki satu keluaran.Jadi
yang diguankan adalah tegangan antara satu keluaran dan bumi (ground). Untuk
dapat menghasilkan satu keluaran yang tegangannya terhadap bumi (ground) sama
dengan tegangan antara dua keluaran (Vod), maka salah satu keluaran dari
penguat diferensial tingkat kedua di hubungkan dengan suatu pengikut emitor
(emitter follower).
Untuk memperoleh
kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut emiter dihubungkan dengan
suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole.Dengan menggunakan konfigurasi
ini, maka tegangan keluaran X dapat berayun secara positif hingga mendekati
harga VCC dan dapat berayun secara negatif hingga mendekati harga VEE.
Apabila seluruh
rangkaian telah dihubungkan, maka rengkaian tersebut sudah dapat dikatakan
sebagai penguat operasional (Operational Amplifier (Op Amp).
Ø Komparator
(Pembanding)
Comparator
adalah penggunaan op amp sebagai pembanding antara tegangan yang masuk pada
input (+) dan input (-).Jika input (+) lebih tinggi dari input (-) maka op amp
akan mengeluarkan tegangan positif dan jika input (-) lebih tinggi dari input
(+) maka op amp akan mengeluarkan tegangan negatif. Dengan demikian op amp
dapat dipakai untuk membandingkan dua buah tegangan yang berbeda.Berikut adalah
rangkaian komparator sederhana.
Vref di hubungkan ke
+V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai
tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [R1/(R1+R2) ] *
Vsupply
Op-amp tersebut akan membandingkan
nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari
masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila
tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan
menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi dalam hal ini
jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika
sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply.
Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator
biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran.
Secara umum prinsip
kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua buah sinyal,
jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo
sinyal input tak membalik dan input membalik, Vo dan Vsat
masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka
prinsip dasar dari komparator adalah
+Vin ≥ −Vin
maka Vo = Vsat+
+Vin < −Vin
maka Vo = Vsat−
Keterangan:
+Vin
= Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin
= Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+ =
Tegangan saturasi + (V)
Vsat− =
Tegangan saturasi - (V)
Vo
= Tegangan output (V)
Ø Buffer (Penyangga)
Buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil outputnya. Besar nilainya
tergantungdari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang alias arus
dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan op-ampnya.
Rangkaian buffer
adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output sama dengan tegangan
inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan =
1. Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan elektronika adalah sebagai
penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan
tegangan.Rangkaian buffer yang dibangun dari sebuah operasional amplifier
(Op-Amp), dapat dibuat dengan sangat sederhana.Rangkaian buffer dari Op-Amp
menjadi sangat sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada
konfigurasi buffer non-inverting. Rangkaian Buffer Dari Operasional Amplifier
(Op-Amp) :
Dengan menghubungkan
jalur input inverting ke jalur output operasional amplifier (op-amp) maka
rangkaian buffer pada gambar diatas akan memberikan kemampuan mengalirkan arus
secara maksimal sesuai kemampuan maksimal operasional amplifier (op-amp)
mengalirkan arus output. Dengan metode hubung singkat antara jalur input
inverting dan jalur output operasional amplifier (op-amp) maka diperoleh
perhitungan matematis sebagai berikut. V_{out}\approx V_{in} Sehingga diperoleh
nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut: Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1 Dari
persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian operasional amplifier diatas tidak
memiliki faktor penguatan tegangan (Av = 1) atau tidak terjadi penguatan
tegangan. Rangkaian buffer dengan operasional amplifier (op-amp) seperti
terlihat pada gambar diatas menghasilkan penguatan + 1. Rangkaian ini sangat
menguntungkan karena kita dapat memperoleh suatu penguat dengan hambatan input
(impedansi input) yang sangat tinggi (10 – 1012Ω) dan dengan hambatan output
(impedansi output) sangat rendah (10-3 - 10-1Ω), yaitu mendekati kondisi ideal.
Rangkaian buffer ini disebut juga sebagai rangkaian pengikut (follower), suatu
bentuk peningkatan dari penguat pengikut emitor (emitor follower). Sehingga
penguat operasional dengan konfigurasi seperti pada gambar diatas berfungsi
sebagai penyangga (buffer) dengan penguatan = 1. Aplikasi rangkaian buffer baik
yang dibuat dari penguat transistor maupun penguat operasional (Op-Amp) pada
umumnya digunakan sebagai stabiliser sinyal.Salah satu aplikasi riil dari
rangkaian buffer adalah pada
system transmisi sinyal dengan kabel (system audio outdor).
Ø Penguat Penjumlah (Adder)
Penguat penjumlah merupakan rangkaian penjumlah yang dasarrangkaiannya
adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah dikalikan
denganpenguatan seperti pada rangkaian inverting.Pada dasarnya nilai outputnya
adalah jumlah daripenguatan masing masing dari inverting.Penguat
penjumlah berfungsi menjumlahkan level masing masing sinyal input yang masuk ke
op amp. Penggunanan op amp sebagai penjumlah sering dijumpai pada rangkaian
mixer audio.
BAB
III
PENUTUP
1.Sifat-sifat dari
sebuah penguat operasional ideal adalah ;
· Resistansi
masukan Ri = ¥.
· Resistansi
keluaran R0 = 0.
· Perolehan
Tegangan Av = - ¥.
· Lebar
pita = ¥.
· V0
= 0 kalau V1 = V2 tidak tergantung pada besarnya V1.
· Karakteristiknya
tidak tergantung temperatur / suhu.
2. Karakteristik
utama sebuah penguat operasional yang ideal adalah:
a.
Impedansi masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan tidak menarik
arus masukan, artinya tidak ada arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 (I1
= I2 = 0).
b.Impedansi
keluaran sama dengan nol. Terminal 3 merupakan keluaran penguat operasional,
idealnya diharapkan bertindak sebagai terminal keluaran sebuah sumber sumber
tegangan ideal. Tegangan antara terminal 3 dengan ground akan selalu sama
dengan A, dimana A adalah faktor penguatan sebuah penguat operasional.
c.Penguatan
loop terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada loop terbuka (tidak ada
umpan balik dari keluaran ke masukan), maka sebuah penguat opersaional ideal
mempunyai gain (penguatan) yang besarnya tak terhingga.
3. Fungsi atau aplikasi rangkaian Op amp yaitu sebagaiPenguat Membalik(inverting),Penguat tidak Membalik(Non Inverting), Penguat Integrator, Penguat Diferensiator,Penguat Penjumlah
(Adder), Komparator (Pembanding),dan Buffer (Penyangga).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013. Dasar penguat operasional.http://www.scribd.com. <diakses pada tanggal
18 februari 2014>
Duldobah
Si.2013. Dasar penguat operasional.http://siduldobah.blogspot.com. <diakses
pada tanggal 18 februari 2014>
https://www.scribd.com/document/44212038/Teori-Dasar-Penguat-Operasional
Komentar
Posting Komentar